Entri Populer

Rabu, 06 Juli 2011

CARA MUDAH BELAJAR MENCINTAI MATEMATIKA

Matematika merupakan pelajaran yang paling ditakuti oleh kebanyakan orang. Hal ini membuat pelajaran yang satu ini dibenci oleh banyak orang. Padahal pelajaran ini benar benar berguna bagi kehidupant kita sehari hari, bahkan bagi orang biasa sekalipun. Para pedagang, tukang Las, tukang bangunan bahkan tukang parkir pun butuh matematika untuk menghitung uang recehan yang ia dapatkan dari pengendara yang memarkirkan kendaraannya. Matematika adalah kunci dari semua pelajaran sains, baik itu Fisika, Ekonomi, Akuntansi dan Kimia karena pelajaran tersebut tidak akan dapat kita pahami tanpa mempelajari terlebih dahulu dasarnya yaitu matematika. Namun yang jadi permasalahan sekarang adalah, bagaimana cara belajar yang baik agar kita dapat menguasai ilmu matematika ini? Harus diingat bahwa tidak cara mudah untuk menguasai matematika ini. Yang ada adalah Cara yang benar dalam belajar matematika. Dibutuhkan kesabaran dan kegigihan yang tinggi untuk berusaha, tapi dengan niat yang kuat saya yakin kita bisa menguasai pelajaran matematika. Ada beberapa tips yang bisa kita tempuh agar kia bisa menguasai Matematika:

  1. Luruskan Niat
Hal pertama yang harus kita lakukan adalah "Meluruskan Niat" dalam belajar matematika, janganlah kita belajar matematika hanya untuk mendapatkan nilai yang bagus sebagai syarat lulus mata ujian Matematika. Karena hal ini berarti jika kita telah melewati ujian/test, maka kita akan meninggalkan dan melupakan materi yang telah kita pelajari tersebut. Niatkan belajar matematika untuk menambah pengetahuan kita. Karena dengan belajar matematika, daya nalar otak kita akan terasah dengan baik sehingga mudah untuk menerima pelajaran yang lainnya. Ingat sekali lagi, jangan hanya berorientasi kepada Hasil ujian, tapi berorientasilah pada Proses belajarnya..

  1. Kenali, pahami lalu Cintai keindahan matematika
Point ini merupakan poin yg paling penting dalam belajar matematika. Akan sangat mudah mempelajari sesuatu jika kita mencintainya terlebih dahulu. Bagaimana mau mencintai matematika jika kita tidak mengenalnya? maka langkah kedua adalah kita harus mengenal apa itu matematika, apa fungsi matematika bagi kehidupan sehari hari. jika kamu sudah mengenalnya, maka kamu akan tahu bahwa matematika memang sangatlah dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari, contoh sederhananya, ketika tukang bangunan membuat sebuat Fondasi rumah, maka dia harus menghitungnya secara teliti agar pondasinya tidak timpang, maka digunakanlah beberapa rumus matematika. bahkan ketika kita menghitung uang jajan kita, maka kita harus menghitungnya menggunakan matematika bukan? Sungguh tak mungkin kita bisa hidup jauh dari matematika. Maka Tanamkanlah dalam pikiran kita bahwa matematika itu sesuatu yang berguna, indah, menarik dan sebagai teka-teki yang menyenangkan untuk dipecahkan. Jika kita telah mencintainya, Semua rumus yang kelihatannya rumit tiba tiba akan menjadi mudah untuk dipelajari. Begitulah kekuatan cinta, bahkan kotoran kucing pun bisa jadi kue coklat

  1. Berdoa
Sebelum kita memulai mempelajari matematika, ada baiknya kita berdoa agar Tuhan memberi kemudahan bagi kita untuk memecahkan setiap persoalan yang terdapat di materi yang kita pelajari. Bukankah Tuhan itu Maha Pintar? Maka mintalah kepada-NYA sedikit kepintaran-NYA agar kita bisa memahami materi yang kita pelajari. Selain itu agar kita tetap konsisten dalam belajar dan gigih dalam berusaha, serta tidak mudah putus asa dalam belajar. Jadi doa ini juga termasuk hal yang penting

  1. Banyak Latihan dan Belajar
Tiga point diatas akan sangat tidak berguna jika ujung ujungnya kamu tidak mengambil langkah untuk segera belajar dan banyak latihan dengan rajin dan KONSISTEN. terkadang ada masanya kita semangat sekali untuk belajar, namun ada juga masa masa ketika malas sekali untuk belajar. Maka disini butuh kedisiplinan serta kekonsistenan dalam mempelajari matematika. Dalam 1 hari Tidak perlu meluangkan terlalu banyak untuk belajar, cukup sedikit waktu namun tetap kontinyu dan konsisten. Matematika adalah ilmu hitung, tentu akan semakin baik belajar ilmu hitung dengan berlatih menghitung dengan rajin. banyakin latihan membahas soal-soal, karena jika kita sudah terbiasa, maka akan mudah bagi kita untuk menyelesaikan soal yang sama dikemudian hari. Selain itu hal tersebut juga bisa membuat pemahaman kita kepada matematika semakin mendalam.
Setidaknya ada 6 tahap cara belajar yang baik:
a.       Pahami Materi dengan rumus rumusnya
b.      kelompokan rumus rumus yang ada
c.       mulai mengerjakan soal-soal yang ada pembahasannya
d.      kerjakan soal tadi tanpa liat pembahasan
e.       kerjakan soal lain yang tipenya sama.
f.       Terus berlatih soal-soal yang lain.
g.   jangan hanya belajar dari satu buku, karena biasanya ada buku yang tidak menjelaskan persamaan secara detail sehingga susah untuk dipelajari. Jadi disarankan agar mencari buku referensi yang lain agar semakin mudah dalam mempelajari.
tips: jika mengerjakan soal pilihan ganda... pertama baca dulu sebagian jawaban... lalu baca pertanyaannya... lalu lihat lagi jawabannya semuanya...baru cari jawabannya (dengan cara ini... kamu akan tahu maksud soal itu)

  1. Tiada kata "Aku Tak Bisa" dan "Putus Asa"
Putus Asa merupakan penyakit yang paling sering ditemui setiap orang ketika berusaha untuk mendapatkan sesuatu. Ketika kita belajar matematika, hindarilah sejauh mungkin kata putus asa, ketika kita menemukan soal yang rumit,maka segera minta bantuan ke guru matematika atau ke teman yang sudah memahami. sebisa mungkin jauhkan diri dari mengucapkan kata "Aku Tak Bisa" karena hal tersebut hanya memperburuk keadaan, ketika kamu merasa bahwa kamu tidak bisa mengerjakannya, maka katakanlah "Aku Pasti Bisa"!! Berilah semangat motivasi untuk diri sendiri, karena setiap permasalahan pasti ada pemecahannya..

  1. Sabar
Sabar dalam belajar, sabar dalam memecahkan persoalan, sabar dalam melaksanankan segala sesuatu, orang sabar disayang Tuhan..
Tips tips diatas berguna sekali dalam memahami cara belajar matematika yang baik. Kita juga harus mengetahui Cabang Matematika yang sangat perlu kita kuasai. Beberapa cabang yang cukup mendasar dan bermanfaat luas dalam pengembangan ilmu Matematika:
1)      Arimatika. Semua hal tentang tambah, kurang, kali, bagi. Cabang Matematika yang paling sering digunakan dalam hidup ini, bahkan oleh orang yang tidak suka Matematika sekalipun!
2)      Geometri. Ilmu yang membahas bentuk, bidang, dan ruang suatu benda (terutama luas dan volume). Insinyur dan arsitek yang kompeten pasti menguasai cabang Matematika ini.
3)      Aljabar. Manipulasi operasi arimatika untuk mencari suatu nilai yang tidak diketahui (biasanya dinyatakan dalam variabel x dan y). Ahli komputer dan programming termasuk mereka yang wajib menguasai aljabar. Bahkan ketika kecil, einstein mulai belajar matematika dari Aljabar ini.
4)      Trigonometri. Cabang matematika yang didedikasikan untuk mempelajari semua properti pada segitiga (terutama sudut dan sisi) beserta manipulasinya. Trigonometri juga harus dikuasai oleh para insinyur dan arsitek.
5)      Kalkulus (deret, limit, turunan, differensial, dan integral). Cabang matematika yang WAJIB dikuasai ilmuwan dan insinyur. Ilmu kalkulus mempelajari laju perubahan sesuatu, penjumlahan sesuatu yang banyak sekali menuju suatu nilai pasti, sampai pendekatan yang luar-biasa akurat untuk menghitung sesuatu yang "nyaris" mustahil dipecahkan untuk dihitung menggunakan operasi matematika biasa.

Keep Your Faith With Your Brotherhood

Sebuah kesedihan menghampiri di kala orang-orang sibuk berperang, sibuk dengan urusan pribadinya sehingga tak ada sedikitpun rasa peduli terhadap orang lain. Dimana perang, pertengkaran, dan kesalahpahaman telah menghancurkan sisi terbaik hati kita. Dimana letak keimanan kita saat itu? Lupakah kita pada Allah yang selalu menganjurkan kita untuk selalu menjaga hubungan ukhuwah? Lupakah kita bahwa ukhuwah adalah termasuk salah satu bagian penting dari iman kita? Semakin tinggi iman (faith) kita semakin baik juga ukhuwah (brotherhood) yang terjalin.
Betapa nikmatnya hidup bernafaskan iman kepada-Nya, betapa indahnya beratapkan Islam. Kedamaian dan ketenangan akan selalu mewarnai hari-hari kita, apalagi jika kita mampu menerapkan riwayat Rasulullah ini, “Tidak beriman seseorang dari kalian hingga dia mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya.” Dengan begitu, hidup kita akan lebih ramai karena hidup dengan banyak cinta untuk saudara dan dari saudara yang mencintai kita.
Dan ingatlah bahwa “Orang mukmin itu ibarat satu tubuh, apabila ada anggota tubuhnya sakit maka seluruh tubuh akan merasakan sakitnya.”Dalam hadist tersebut dijelaskan bahwa orang mukmim ibarat satu tubuh, satu sakit yang lain juga merasakan sakit. Kaki yang terantuk duri, maka mulut otomatis mengaduh dan tangan otomatis mengusap2 ke yang sakit, tanpa diperintahpun otak akan berpikir bagaimana supaya kaki kita yang kena duri tidak sakit lagi dan bisa sembuh. Oleh karena itu, dalam kehidupan seorang mukmin tak akan pernah lepas dari ukhuwah. Rasulullah pun selalu menganjurkan kita untuk senantiasa menjaga ukhuwah.
Ukhuwah (ukhuwwah) yang biasa diartikan sebagai “persaudaraan”, terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti “memperhatikan”. Makna asal ini memberi kesan bahwa persaudaraan mengharuskan adanya perhatian semua pihak yang merasa bersaudara. Ukhuwah itu adalah sebuah ikatan antar umat muslim, dimana ikatan itu diikatkan oleh Allah. Ikatan itu adalah sebuah benang yang secara otomatis melingkar dan merangkai seluruh umat muslim menjadi kesatuan utuh. Tak akan ada kata segan untuk saling membantu, saling menghargai relativitas  masing – masing sebagai sifat dasar kemanusiaan, sehingga tidak ada tembok yang menjadi penghalang untuk saling membantu atau menolong karena diantara mereka terikat oleh suatu keyakinan dan jalan hidup yaitu Islam.
Di dalam Al Qur’anul Karimpun, Allah Azza wa Jalla berfirman, “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara.” Maka sudah sepantasnya, kita meletakkan persaudaraan diatas yang lainnya, mengutamakan ukhuwah diatas kepentingan pribadi. Bahkan saat kita melihat sejarah para sahabat pun, banyak yang memberikan teladan akan indahnya ukhuwah yang mereka jalani. Ingatkah kalian kisah Abdurrahman bin Auf ketika hijrah ke Yatsrib tanpa membawa sepeserpun kekayaannya dari Makkah, oleh seorang sahabat Anshar  beliau ditawari untuk mengambil sebagian hartanya, bahkan isterinya sekalipun akan diceraikannya dan akan dinikahkan dengan beliau. Juga kisah tiga orang sahabat pada perang Uhud, mereka lebih mengutamakan yang lainnya daripada dirinya sendiri yang sangat membutuhkan seteguk air dan akhirnya mereka semuanya syahid tanpa meminum air setetespun. Dan masih banyak lagi kisah indahnya ukhuwah diantara para sahabat yang kesemuanya mengajarkan pada kita betapa pentingnya nilai dari persaudaraan ini.
Para Nabi dan shiddiqin, orang-orang terdahulu dari umat ini, telah meninggalkan jejak pengorbanan yang luar biasa bagi kita. Namun dibalik kekuatan mereka dalam menghadapi segala tantangan terselip ukhuwah dan persaudaraan yang begitu erat diantara mereka. Ukhuwah yang akan membuat mereka kuat dan istiqomah di jalan Allah. Mereka tetap berada dalam naungan nikmat iman dan nikmat Islam dari Allah. Dalam Al Qur’an Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;
“Berpegangteguhlah kamu pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai…”
Betapa indahnya saat kita menjaga ukhuwah karena Allah telah menyediakan tempat untuk kita bernaung di saat tak ada tempat bernaung selain naungan-Nya. Telah disediakan mimbar-mimbar dari cahaya untuk tempat orang-orang yang bersaudara karena Allah.
Tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang sempurna. Semuanya tak luput dari salah. Apa yang terjadi adalah sunatullah. Itu diciptakan untuk menguji iman dan kesabaran kita. Ketika ada masalah baiknya diselesaikan secara musyawarah, tak ada gunanya bertengkar terus. Jangan jadikah kita sebagai budak hawa nafsu tapi kitalah yang harus mampu mengendalikan hawa nafsu itu. Perdamaian itu akan indah tanpa adanya pertengkaran, permusuhan, dan perselisihan. Tak ada salahnya sebagai saudara saling mengingatkan karena itu adalah tugas kita sebagai sesama muslim. Dengan menjaga ukhuwah, bukankah kita juga menjaga iman kita? Dalam hidup kita tak sendiri karena ada saudara-saudara kita, yang akan selalu mengingatkan kita jika kita salah, selalu menguatkan disaat kita lemah, selalu mendorong dari belakang jika kita mundur.
Bergandeng tangan, saling berpelukan merekatkan ukhuwah, ajak saudaramu untuk membangun kembali ukhuwah yang mungkin hampir retak. Tak ada lagi amarah di hati yang menjadikan ukhuwahmu retak. Jagalah iman kita dari segala hal yang mampu membuatnya goyah. Bukankah dengan kita menjaga ukhuwah kita sekaligus menjaga iman kita? Dan bukankah ukhuwah itu indah?