By Marsigit
The psychological aspect that found, reviewed By Dian Permatasari (10313244018)
Pondasi epistemologi matematika mendatangkan keadaan dan pondasi dari pengetahuan tentang matematika dengan menguji dasar dan pengetahuan tentang matematika dan kepastian tentang pendapat matematika.
Nikulin menyebutkan para filsuf kuno yang merasa bahwa matematika dan metodenya dapat digunakan untuk mendeskripsikan dunia. Matematika dapat memberikan pengetahuan tentang sesuatu yang tidak sebaliknya dan oleh karena itu tidak mempunyai apa- apa untuk dilakukan dengan lancar dan tentang hanya akan ada kemungkinan pendapat yang benar.
Ketika Ernest P. menjelaskan tentang penganut filsafat kemutlakan matematika, mencakup Logicism, Formalism, Intuitionism and Platonism merasa bahwa matematika adalah badan dari keabadian dan pengetahuan yang pasti. Dalam perbandingan, konseptual mengubah filosofi yang menyatakan bahwa matematika dapat dibenarkan, dapat berbuat keliru, dan dapat mengubah produk sosial.
Lakatos menggolongkan semua pondasi kerja dan mengembangkan logika matematika, penyelidikan untuk kepastian dalam kendali matematika yang tidak dapat diacuhkan untuk kemunduran yang tidak terbatas. Sistem matematika bergantung pada seperangkat assumsi dan tidak ada jalan untuk melarikan diri. Semua akan dilakukan untuk meminimalisir dan untuk mendapatkan mengurangi seperangkat axiom dan hukum dari pembuktian. Pengurangan ini tidak dapat disalurkan dengan, ini hanya akan diganti dengan assumsi saat mempunyai paling tidak mempunyai panjang yang sama. Lebih lanjut, lakatos menunjuk bahwa kita tidak dapat menetapkan dengan pasti matematika tanpa assumsi, yang merupakan syarat, dan kepastian yang tidak abadi. Banyak percobaan untuk menetapkan kepastian dari pengetahuan dari matematika melalui logika deduktif dan kesalahan sistem axiomatik, kecuali kasus yang gampang, mencakup Intuitionism, Logicism and Formalism.
http://powermathematics.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar